A. Definisi Cetak Saring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan
umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari
negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar
menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan
kemudian disapu menggunakan rakel yang terbuat dari karet. Satu layar
digunakan untuk satu warna.
B. Sejarah Cetak Saring
Menengok sejarah cetak saring atau cetak sablon telah
lama dikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak tahun 1664, abad ke- 17.
Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirose mengembangkannya dengan
menyablon kain kimono beraneka motif yang sebelumnya dibuat motif kimono dengan
tulis tangan. Ternyata lebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai
banyak digunakan oleh masyarakat Jepang.
Sejak itu, teknik cetak saring terus berkembang dan
merambah ke berbagai negara. Pada tahun 1907, pria berkebangsaan Inggris,
Samuel Simon, mengembangkan teknik sablon menggunakan chiffon sebagai pola
untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari benang sutera
halus.
Bahan rajut inilah yang merupakan cikal bakal kain gasa
untuk menyablon. Menyablon dengan chiffon caranya tinta yang akan dicetak
dialirkan melalui kain gasa atau kain saring, sehingga teknik ini juga disebut
silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring
sutera.
C. Perkembangan Cetak Saring
Setelah Perang Dunia II, teknik cetak saring terus
berkembang pesat, inovasi-inovasi terus dilakukan sehingga munculah
teknik-teknik baru, yang semula membuat motif secara sederhana kemudian
berkembang dengan digunakannya komputer untuk membuat motif yang lebih
bervariasi.
Cetak saring mudah
dikembangkan menjadi indistri kecil yang mandiri, karena :
1.
Peralatannya mudah didapat dan
dibuat sendiri.
2.
Tidak memerlukan modal yang
besar.
3.
Teknik pengerjaannya lebih
sederhana.
4.
Pekerjaan dapat dilakukan tanpa
memerlukan ruangan khusus.
5.
Dapat mengerjakan pesanan dalam
jumlah yang kecil.
6.
Dapat mencetak di atas segala
bahan dasar dan warna.
Selain hal hal tersebut diatas, percetakan dengan teknik
cetak saring dapat dikembangkan menjadi industri yang mampu menyerap tenaga
kerja. Sehingga dengan demikian dapat menunjang program pemerintah dalam hal
penyediaan lapangan kerjayang sekaligus dapat mengurangi tingkat pengangguran
di masyarakat.
Bersambung dulu ya....
Berikutnya adalah alat dan bahan yang digunakan dalam cetak saring dan prosesnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar