Demi Tuhan, hatiku sembunyikan keinginanmu lebih baik sembunyikan keluh kesahmu dari mereka yang menemuimu.
Di mengungkapkan rahasia seperti manusia bodoh, Kesunyian dan penyembunyian lebih baik bagi dia yang mencintai.
Demi Tuhan, hatiku, jika seseorang bertanya, sembunyikan apa yang menimamu.
Jika mereka berkata, hatiku. "Siapa yang dia inginkan?", Katakanlah, "Dia sudah merayu yang lain." dan dia tidak akan peduli.
Demi Tuhan, hatiku, selimuti keinginanmu, ketahuilah penyakit ini sudah membuatmu lemah.
Cinta diantara roh, seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan.
Demi Tuhan, hatiku, tutuplah perhatianmu, kau akan selbt walau lautan menderu dan surga runtuh.
Diambil dari buku: Di Depan Mahligai Keindahan [Kahlil Gibran] Penerbit: Optimus.
Jumat, 30 November 2012
PERJAMUAN JIWA [Kahlil GIBRAN]
BANGUNLAH, Cintaku.
Bangun!
Kerana jiwaku mengalu-alumu dari dasar
laut,
dan menawarkan padamu sayap-sayap di
atas gelombang yang mengamukBangunlah,
kerana sunyi telah menghentikan derap
kaki kuda dan langkah para pejalan kaki.
Rasa kantuk telah memeluk roh setiap laki-laki, sementara aku terbangun sendiri,
Rasa kantuk telah memeluk roh setiap laki-laki, sementara aku terbangun sendiri,
rasa rindu membukakan kertas surat
tidurku.
Cinta membawaku dekat denganmu, namun
kebimbangan melemparkan diriku menjauh darimu.
Aku telah membuang bukuku,
Aku telah membuang bukuku,
kerana keluhku mengunci kata-kata dan
desah nafasku meninggalkan tempat tidurku,
Cintaku,
kerana takut pada hantu lupa yang berada
di balik selimut.
Aku telah membuang bukuku,
kerana keluhku mengunci kata-kata dan
desah nafasku meninggalkan halaman buku yang kosong di depan mataku!Bangun,
bangunlah,
Cintaku dan dengar diriku!
Aku mendengarkanmu,
Cintaku!
Aku mendengar panggilanmu dari lautan
lepas dan merasakan lembutnya sentuhan sayapmu. Aku telah jauh dari ranjangku,
beranjak ke tanah lapang, hingga embun
membasahi kaki dan bajuku.
Di sinilah aku berdiri,
dibawah bunga-bunga pohon badam,
memenuhi panggilan jiwamu.
Bicaralah padaku,
Bicaralah padaku,
Cintaku,
dan biarkan nafasmu menghirup angin
gunung yang datang padaku dari lembah-lembah Lebanon.
Bicaralah.
Tak ada yang akan mendengar selain
diriku.
Malam telah melarutkan semua manusia
ditempat tidurnya.
Syurga telah menyulam cahaya rembulan
dan menghamparkannya ke seluruh daratan Lebanon,
Cintaku.
Syurga telah meriasnya dengan bayangan
malam,
jubah tebal membentang dihembus asap
dari cerobong kain,
dihembus nafas kemari, dan mengelarnya
di telapak kota,
Cintaku.
Para penduduk telah pulas menganyam mimpi di ubun-ubunnya di tengah pohon-pohon kenari. Jiwa mereka mempercepatkan langkah mengejar negeri mimpi,
Para penduduk telah pulas menganyam mimpi di ubun-ubunnya di tengah pohon-pohon kenari. Jiwa mereka mempercepatkan langkah mengejar negeri mimpi,
Cintaku.
Lelaki-lelaki longlai menggendong emas,
dan tebing curam yang akan dilalui
melemaskan lutut mereka.
Mata mereka mengantuk kerana dililit
kesulitan dan ketakutan.
Mereka melemparkan tubuh ke tempat tidur
sebagai tempat berlindung dari hantu-hantu yang menakutkan dan mengerikan,
Cintaku.
Hantu-hantu dari masa lalu berkeliaran
di lembah-lembah.
Jiwa para raja melintasi bukit-bukit.
Fikiranku yang berhias kenangan
menyingkap kekuatan bangsa Chaldea,
kemegahan Arab.
Di lorong-lorong gelap,
Di lorong-lorong gelap,
jiwa-jiwa pencuri yang tegap berjalan,
muncung-muncung nafsu ular berbisa
muncul dari celah-celah benteng,
dan rasa sakit berdengung kematian,
muntah-muntah sepanjang jalan.
Kenangan menyingkap tabir kelupaan dari
mataku dan nampaklah Sodom yang menjijikkan, serta dosa-dosa Gomorah.
Ranting-ranting berayun-ayun,
Ranting-ranting berayun-ayun,
Cintaku,
dan desirnya bertemu dengan alunan anak
sungai di lembah.
Syair-syair Sulaiman,
nada kecapi Daud dan lagu Ishak
Al-Mausaili terngiang-ngiang di telinga kami.
Jiwa anak-anak yang lapar di penginapan
menggelupur,
ibunya mengeluh di atas kamar kesedihan,
dan kekecewaan telah jatuh dari langit.
Mimpi-mimpi kebimbangan melanda hati
yang lemah.
Aku mendengar rintihan pahitnya.
Semerbak bunga melambai seiring nafas
pohon-pohon cedar.
Terbawa angin sepoi-sepoi menuju
perbukitan,
harum itu mengisi jiwa dengan kasih
sayang dan meniupkan kerinduan untuk terbang.
Tetapi racun dari rawa-rawa jug berkelana mengepul bersama penyakit.
Tetapi racun dari rawa-rawa jug berkelana mengepul bersama penyakit.
Seperti panah rahsia yang tajam,
racun itu telah menembusi perasaan dan
meracuni udara.
Tanpa kusedari matahari telah
mengilaukan cahaya pagi,
Cintaku,
dan jari-jari timur yang lentik menimang
mata-mata orang yang terlelap.
Cahaya itu memaksa mereka untuk membuka
daun jendela dan menyelak hati dan kemenangan.
Desa-desa,
yang sedang tertidur dalam damai dan
tenang di pundak-pundak lembah,
bangun,
loceng-loceng berdenting memenuhi
angkasa sebagai panggilan untuk mula berdoa.
Dan dari gua-gua,
gema-gema juga berdengung,
seolah-olah seluruh alam sedang berdoa
bersama-sama dengan khusyuknya.
Anak-anak sapi telah keluar dari
kandangnya,
biri-biri dan kambing meninggalkan
bangsalnya untuk menuai rumput yang berembun dan berkilatan cahaya.
Penggembalanya mengikuti dari belakang
sambil mengamatinya di balik lelalang.
Di belakangnya lagi gadis-gadis
bernyanyi seperti burung menyambut pagi.
Kini tangan siang hari yang perkasa
terbaring di atas kota.
Tirai telah diselak dari jendela dan
pintu pun terbuka.
Mata yang penat dan wajah lesu para
penjahit telah siap di tempat kerjanya.
Mereka merasakan kematian telah
melanggar batas kehidupan mereka,
dan riak muka yang layu mempamerkan
ketakutan dan kekecewaan.
Di jalanan padat dengan jiwa-jiwa yang
tamak dan tergesa-gesa,
dan di mana-mana terdengar desingan
besi,
pusingan roda dan siulan angin.
Kota telah menjadi arena pertempuran di
mana yang kuat menindas yang lemah dan si kaya mengeksploitasi dan menguasai si
miskin.
Betapa indah hidup ini,
Cintaku,
seperti hati penyair yang penuh dengan
cahaya dan kelembutan hati.
Dan betapa kerasnya hidup ini,
Cintaku,
seperti dada penjahat, yang
berdebar-debar kerana selalu merasa bimbang dan takut.
Kamis, 29 November 2012
Sayap-sayap Cinta [Kahlil Gibran]
Bila cinta memanggilmu, turutilah bersamanya
Kendati jalan yang mesti engkau lalui sangat keras dan terjal
Ketika sayap-sayapnya merangkulmu, maka berserah dirilah padanya
Sekalipun pedang-pedang yang bersemayam di balik sayap-sayap itu mungkin akan melukaimu
Ketika ia bertutur kepadamu, maka percayalah padanya
Walaupun suaranya akan memporak porandakan mimpi-mimpimu laksana angin utara yang meluluh-lantakkan tetanaman
Cinta akan memahkotai dan menyalibmu
Menyuburkan dan mematikanmu
Membumbungkanmu terbang tinggi, mengelus pucuk-pucuk rerantinganmu yang lentik dan menerbangkanmu ke wajah matahari
Namun cinta juga akan mencekik dan menguruk-uruk akar-akarmu sampai tercabut dari perut bumi
Serupa dengan sekantong gandum, cinta menyatukan dirimu dengan dirinya
Meloloskanmu sampai engkau bugil bulat
Mengulitimu sampai engkau terlepas dari kulit luarmu
Melumatmu untuk memutihkanmu
Meremukkanmu sampai engkau menjelma liat
Lantas,
Cinta akan membopongmu ke kobaran api cusinya
Saampai engkau berubah menjadi roti yang disuguhkan dalam suatu jamuan agung kepada Tuhan
Cinta melakukan semua itu hanya untukmu sampai engkau berhasil menguak rahasia hatimu sendiri
Agar dalam pengertian itu engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan
Jangan sekali-kali engkau ijinkan ketakutan bersemayam di hatimu
Supaya engkau tidak memperbudak cinta hanya demi meraup kesenangan
Sebab memang akan jauh lebih mulia bagimu
Untuk segera menutupi aurat bugilmu dan meninggalkan altar pemujaan cinta
Memasuki alam yang tak mengenal musim
Yang akan membuatmu bebas tersenyum, tawa yang bukan bahak, hingga engkau pun akan menangis, air mata yang bukan tangisan
Cinta takkan pernah menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri
Dan tidak sekali-kali menuntut apapun kecuali wujudnya sendiri itu pula
Cinta tidak pernah menguasai dan tidak pernah dikuasai
Lantaran cinta terlahir hanya demi cinta
Manakala engkau bercinta, jangan pernah engkau tuturkan, "Tuhan bersemayam di dalam lubuk hatiku".
Namun ucapkanlah, "Aku tengah bersemayam di lubuk hati Tuhan".
Jangan pula engkau mengira bahwa engkau mampu menciptakan jalanmu sendiri
Sebab hanya dengan seijin cintalah jalanmu akan terkuak
Cinta tidak pernah mengambisikan apapun kecuali pemuasan dirinya sendiri
Tetapi bila engkau mencintai dan terpaksa mesti menyimpan hasrat, maka jadikanlah hasratmu seperti ini:
Melumatkan diri dan menjelma anak-anak sungai yang gemericik mengumandangkan tembang ke ranjang malam
Memahami nyerinya rasa kelembutan
Berdarah oleh pandanganmu sendiri terhadap cinta
Menanggung luka dengan hati yang penuh tulus nan bahagia
Bahagia dikala fajar dengan hati mengepakkan sayap-sayap
Dan melambaikan rasa syukur untuk limpahan hari yang berbalur cinta
Merenungkan muara-muara cinta sambil beristirahat di siang hari
Dan kembali dikala senja dengan puja yang menyesaki rongga hati
Lantas,
Engkaupun berangkat ke peraduanmu dengan secarik doa
Yang disulurkan kepada sang tercinta di dalam hatimu
Yang diiringi seuntai irama pujian yang meriasi bibirmu...
SETITIS AIRMATA DAN SEULAS SENYUMAN [KAHLIL GIBRAN]
Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak.
Dan, takkan kutumpahkan air mata
kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa.
Kuingin diriku tetaplah setitis air mata
dan seulas senyuman.
Setitis airmata yang menyucikan hatiku
dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi.
Seulas senyuman menarikku dekat kepada
putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan.
Setitis airmata meyatukanku dengan
mereka yang patah hati;
Seulas senyum menjadi sebuah tanda
kebahagiaanku dalam kewujudan.
Aku merasa lebih baik jika aku mati
dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan
keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan
amat menyusahkan orang.
Telah kudengar keluhan mereka dalam
hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis.
Ketika malam tiba bunga menguncupkan
kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya.
tatkala pagi menghampiri, ia membuka
bibirnya demi menyambut ciuman matahari.
Kehidupan sekuntum bunga sama dengan
kerinduan dan pengabulan.
Setitis airmata dan seulas senyuman.
Air laut menjadi wap dan naik menjelma
menjadi segumpal mega.
Awan terapung di atas pergunungan dan
lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi bahasa, jatuh bercucuran ke
padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai dan kembali ke laut,
rumahnya.Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan.
Bagai setitis airmata seulas senyuman.
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari
jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega
diatas pergunungan dukacita dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan -
kepada Tuhan.
--Khalil Gibran--
Indahnya Kematian [Kahlil Gibran]
Panggilan
Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,
dan biarkan daku istirahat,
kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.
Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,
dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,
dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
Biarku istirahat di ranjang ini,
kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;
Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.
Hapuslah air matamu, saudaraku,
dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;
Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku,
dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku....
--Khalil Gibran--
Selasa, 27 November 2012
Sangkuriang (Legenda Takuban Perahu)
Pada jaman dahulu, di
Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai
seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar
berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing
kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan
juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan
ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Pada suatu hari,
seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya
di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang
sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung
menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang
untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau
mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka
Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya
lagi.
Sesampainya di rumah,
Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar
cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan
dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya,
maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan
rumahnya.
Setelah kejadian itu,
Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta
agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari
doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan
abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun
lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung
halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung
halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah
ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik
jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan
wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran
Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu
dekat. Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu
di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan
merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat
dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka
tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang
tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata
benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi sangat
bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri.
Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada
Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka.
Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap
angin lalu saja.
Setiap hari Dayang Sumbi
berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah
berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan
dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua
syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika
gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi
ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta
Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai.
Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang menyanggupi
kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya
sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu
mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan
tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari
Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan
semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Dayang Sumbi lalu
meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah
di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang
mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan
pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh
Dayang Sumbi.
Dengan rasa jengkel dan
kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri.
Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam
air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu
melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama
Tangkuban Perahu.
Cerita Rakyat Ini Diambil Dari: http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-sangkuriang.html#ixzz2DADc5stu
Strategi Pembelajaran Seni Rupa dan Kerajinan
Masalah-masalah pembelajaran kerajinan tangan dan seni rupa
Pembelajaran Kerajinan tangan dan Seni
rupa dihadapkan dengan berbagai permasalahan di lapangan. Permasalahan tersebut
dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yakni masalah umum dan masalah khusus.
Jenis permasalahan yang termasuk dalam
masalah umum berupa (a) ketersediaan, penyebaran dan kualitas keahlian tenaga
pengajar; (b) selain itu kenyataan di sekolah menunjukkan fasilitas belajar
(peralatan dan studio kerja) sangatlah minim, sehingga praktek berkarya
dilakukan di rumah siswa; (c) demikian juga dengan alokasi waktu pembelajaran
pada setiap pertemuan di kelas yang kurang dari satu jam menjadikan guru sulit
menyelesaikan materi yang digariskan oleh GBPP; dan (d) akhirnya masalah materi
pembelajaran yang rancu, sering berubah-ubah menjadikan kesulitan guru untuk
menyesuaikan dengan kenyataan di lapangan.
Sementara itu masalah khusus
pembelajaran kerajinan tangan dan seni rupa di antaranya (a) masalah minat dan
bakat peserta belajar yang berbeda-beda, menjadikan guru harus melakukan
pembimbingan secara ekstra kendatipun fasilitas dan waktu yang sangat kurang;
(b) masalah lainnya berupa tidak semua lingkungan (fisik ataupun sosial)
mendukung sepenuhnya proses pembelajaran kerajinan tangan.
Tujuan pembelajaran seni rupa
Ada dua
sasaran pendidikan senirupa, yaitu pendidikan seni rupa bagi sekolah umum dan
pendidikan seni bagi sekolah kejuruan, kursus atau pusat magang kesenirupaan
dan kriya. Di sekolah kejuruan senirupa, pengajaran senirupa lebih mengutamakan
pemberian bekal kepada siswa agar barhasil sebagai lulusan yang memiliki
kemampuan atau keterampilan bidang senirupa tertentu. Di sekolah umum,
pendidikan senirupa yang diperuntukkan bagi seluruh siswa lebih ditekankan pada
berbagai pengalaman kesenirupaan sebagai wahana untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Pendidikan
senirupa yang berkualitas adalah apabila dilandasi pada aspek kreativias dan
emosi karena kreativitas memiliki nilai konstruktif sedangkan emosi memiliki
nilai ekspresi komunikasi.
Pendidikan
seni sebagai bagian dari Pendidikan Nasional seyogianya memperhatikan makna
yang terkandung di dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu berperan dalam
mengembangkan kehidupan individu dalam pengembangan kepribadiannya baik dalam
aspek kecerdasan maupun perasaan dan kehendak.
Peranan guru
senirupa dalam pendidikan seni hendaknya terfokus pada penciptaan iklim belajar
yang menunjang suasana yang akrab serta penerimaan guru atas pribadi siswa yang
beraneka ragam serta karya dan gagasan yang bervariasi. Tugas guru meliputi
lima kegiatan penting, yaitu (1) merancang, (2) memotivasi, (3) membimbing, (4)
mengevaluasi dan (5) menyelenggarakan pameran.
Pendekatan-pendekatan dalam
pembelajaran seni rupa
Pelaksanaan
pendidikan senirupa di sekolah umum terutama tingkat pendidikan lanjutan harus
berdasarkan prinsip bahwa pendidikan seni merupakan wahana bermuatan edukatif
dan membangun kreativitas siswa. Untuk mencapai tujuan ini, dapat digunakan
pendekatan inspiratif yaitu pendekatan yang dapat menggugah keharuan siswa
untuk berkarya seni. Bentuk-bentuk penggugah keharuan yang oleh Lansing disebut
sebagai stimulation and cultural stimulation.
Kreativitas
siswa dapat dibangun atau dipancing melalui pengalaman langsung (direct
experience as a form of stimulation), rangsangan verbal (verbal stimulation),
benda seni (art material as stimulation), dan audio-visual (audio-visual
stimulation) serta pengalaman pribadi.
Secara
gabungan, pemancing kreativitas atau perangsang daya cipta merupakan gabungan
dari 4 (empat) jenis stimulasi, yaitu stimulasi yang klasikal rutin, individual
rutin, klasikal insidental dan individual insidental.
Stimulasi
klasikal rutin adalah peristiwa atau pengalaman yang dialami siswa secara rutin
sehingga siswa akan menghayati keadaan, kejadian atau peristiwa yang sama
karena peristiwanya dapat diramalkan dan datangnya rutin yang kemudian
diekspresikan dalam bentuk karya seni. Contoh: merangcang Gapura HUT RI,
membuat poster pertandingan olah-raga, dan lain-lain.
Stimulasi
individual rutin adalah pengalaman atau peristiwa yang dialami siswa secara
perorangan yang kemudian diekspresikan dalam bentuk karya seni. Misalnya
peristiwa kelahiran seorang anggota keluarga yang mengesankan si siswa dan
menggugah keharuannya untuk berekspresi seni.
Stimulasi
klasikal insidental adalah peristiwa atau pengalaman yang akan atau telah
dialami siswa yang terjadi secara insidental dan peristiwa tersebut mampu
menggugah keharuannya untuk berkarya seni. Misalnya perpisahan dengan guru yang
sangat dihormati siswa sehingga sangat mempengaruhi emosinya dan akhirnya siswa
mampu menggugah sebuah puisi.
Stimulasi
individual insidental adalah pengalaman atau peristiwa yang terjadi secara
insidental atau tidak terduga dan sangat berkesan di dalam sanubari siswa
sehingga mampu menggugah keharuannya untuk berkarya seni. Misalnya kematian
seseorang yang sangat dicintainya sehingga mampu menciptakan puisi cinta.
Bagi guru
senirupa, proses penciptaan kreativitas siswa melalui stimulasi daya cipta
harus dibangun melalui pendekatan divergen dan promblem solving.
Metode pembelajaran seni rupa
Metode
pembelajaran senirupa dapat dikelompokkan atas dasar (1) kegiatan belajar (2)
keleluasaan penyaluran ekspresi yaitu yang menekankan kebebasan individu, dan
(3) perkembangan sosial anak. Berdasarkan kebutuhan mahasiswa calon guru
senirupa, maka metode pembelajaran (1) yang mengutamakan teknik yang dilengkapi
bekal teori yang memadai bagi siswa sekolah lanjutan dan (2) yang mengutamakan
penyaluran ungkapan perasaan yang akan berlaku bagi anak kecil maupun anak
besar. Metode-metode pembelajaran tersebut adalah metode ekspresi bebas, metode
kerja kelompok, metode global, dan metode pengajaran terpadu.
Metode
ekspresi bebas digunakan untuk memberi keleluasaan kepada siswa untuk
mengekspresikan perasaannya ke dalam penciptaan karya seni. Proses penciptaan
seni dalam metode ini dimulai dari penentuan tema yaitu isi ungkapan yang akan
disampaikan, media yaitu bahan dan alat yang dipilih untuk digunakan siswa
dalam mewujudkan bentuk ungkapan seni, dan gaya ungkapan yaitu ungkapan seni
yang sifatnya sangat individual sehingga setiap siswa akan menghasilkan karya
seni yang berbeda-beda.
Metode kerja
kelompok adalah metode pembelajaran seni yang mengutamakan pengalaman berkelompok
para siswa yang bertujuan membina perkembangan sosial siswa. Metode ini terdiri
dari dua macam, yaitu kelompok kerja paduan (group work) dan kerja kolektif
(collective work).
Metode global banyak digunakan dalam kegiatan melukis. Tujuannya agar
siswa dapat menangkap bentuk keseluruhan dari bentuk model yang disediakan.
Salah satu teknik dari metode ini adalah metode siluet. Pertimbangan teknis
yang mendasari metode global dengan teknik siluet adalah karena bentuk
keseluruhan lebih mudah ditangkap dengan membuat siluet yang meniadakan bagian
kecil dan ciri-ciri sekunder (seperti warna dan nada) sebuah objek. Secara
psikologis bentuk global akan mendahului penampakan (wujud) suatu benda yang
diamati seseorang. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
metode global adalah model, teknik penggambaran, media yang diperlukan dan
tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran.
Materi pembelajaran seni rupa
Materi pokok seni rupa secara umum meliputi aspek apresiasi seni, berkarya
seni, dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan
memberikan penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap karya
seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep
atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup
materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai
kebudayaan. Sebagai contoh materi pokok Seni Budaya/seni rupa di kelas IX,
semester 1 SMP.
Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Sekolah Menengah pertama meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut. Penguasan siswa terhadap materi seni rupa tersebut ditandai dengan mampunya siswa mengidentifikasi beragam seni rupa murni karya seni rupa, mendeskripsikan beragam aliran dan ciri serta penciptanya karya seni rupa murni, dan juga mampu menganalisis keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa murni mancanegara , dan membuat tanggapan tertulis tentang karya seni rupa murni manca negara tersebut. Pada akhir semester satu tersebut diharapkan siswa mampu mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, yang di kembangkan menjadi mengembangkan karya seni rupa murni, dan mengekspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang dikembangkan dari unsur seni rupa Mancanegara.
Penguasan siswa terhadap materi seni rupa tersebut ditandai dengan mampunya siswa mendiskripsikan hasil karya seni rupa Mancanegara berdasarkan unsur-unsurnya, dan mengidentifikasi unsur–unsur senirupa mancanegara yang akan dikembangkan menjadi karya seni murni. Selain itu siswa juga mampu untuk membuat rancangan/desain/ sketsa pembuatan karya seni rupa murni dan membuat karya seni rupa murni yang dikembangkan dari unsur seni rupa Mancanegara. Penguasan siswa terhadap materi seni rupa tersebut ditandai dengan mampunya siswa mendiskripsikan, dan mengidenti-fikasi unsur–unsur senirupa mancanegara yang akan dikembangkan menjadi karya seni murni. Selain itu siswa juga mampu untuk membuat rancangan/ desain/sketsa pembuatan karya seni rupa murni dan membuat karya seni rupa murni yang dikembangkan dari unsur seni rupa Mancanegara
Dengan mampunya siswa mendiskripsikan dan mengidentifikasi unsur–unsur senirupa mancanegara yang akan dikembangkan menjadi karya seni murni, berarti mereka telah mampu mengapresiasi dan memilih berbagai kemugkinan untuk membuat karya seni rupa murni, namun kunci utama bukanlah melahirkan karya yang spektakuler, tetapi dalam mengapresiasi karya seni rupa tersebut siswa mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap berbagai karya seni rupa, baik karya lokal maupun karya seni rupa dari mancanegara. Dengan demikian melalui apresiasi karya siswa mengenal budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut.
Dalam berkarya seni rupa pada dasarnya terjadi proses dalam diri siswa membentuk gagasan dan mengolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran yang baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu dilibatkan dalam berbagai pendekatan seperti menggambar, mengobservasi, mencatat, membuat sketsa, bereskperimen, dan menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk lainnya. Selain itu, siswa juga perlu dilibatkan dalam proses pengamatan terhadap masalah pribadi, realitas sosial, tema-tema universal, fantasi, dan imajinasi.
Daftar Rujukan:
http://purplerude.blogspot.com/2010/05/metode-pembelajaran-seni-rupa.html
http://papaical.blogspot.com/2010/09/strategi-pembelajaran-seni-rupa-dan.html
Senin, 26 November 2012
Lirik Lagu dan Chord Gitar NOAH - Hidup Untukmu Mati Tanpamu [HUMT]
Intro: D Dm Em Dm Em
D A Bm G
D A Bm G D Dm
D D Bm E
Begitu banyak hal yang ku alami, yang ku temui
D Bm A
Saat bersamamu ku rasa senang, ku rasa sedih
Bm A G
Air mata ini menyadarkanku
Bm A G D
Kau takkan pernah jadi milikku
Int: D G D
Bm A G
Air mata ini menyadarkanku
Bm A G
Kau takkan pernah menjadi milikku
D A
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Bm G
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
D A
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Bm G E
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu oohh
Solo: G A Dm D G A D
G Bm A Bm A G
Bm A G
Air mata ini menyadarkanku oooh
Bm A G
Kau takkan pernah menjadi milikku ooo
D A
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Bm G
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
D A
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Bm G D A Bm
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu oohh
G
ooohh..
Out: D A Bm G D
D A Bm G
D A Bm G D Dm
D D Bm E
Begitu banyak hal yang ku alami, yang ku temui
D Bm A
Saat bersamamu ku rasa senang, ku rasa sedih
Bm A G
Air mata ini menyadarkanku
Bm A G D
Kau takkan pernah jadi milikku
Int: D G D
Bm A G
Air mata ini menyadarkanku
Bm A G
Kau takkan pernah menjadi milikku
D A
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Bm G
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
D A
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Bm G E
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu oohh
Solo: G A Dm D G A D
G Bm A Bm A G
Bm A G
Air mata ini menyadarkanku oooh
Bm A G
Kau takkan pernah menjadi milikku ooo
D A
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Bm G
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
D A
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Bm G D A Bm
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu oohh
G
ooohh..
Out: D A Bm G D
Lirik Lagu dan Chord Gitar NOAH Separuh Aku
Int : Bm D G-Em A 2x
Bm
Dan terjadi lagi
G Em A
Kisah lama yang terulang kembali
Bm D
Kau terluka lagi
Em G A
Dari cinta rumit yang kau jalani
[*]
G A Bm
Aku ingin kau merasa
D A Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G A Bm
Aku ingin kau sadari
Em G F#
Cintamu bukanlah dia
Reff 1 :
B-D#m G#m
Dengar laraku
B D#m E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m F#
Karna separuh aku
Dirimu
Int : Bm D G-Em A
Bm
Ku ada disini
Em G A
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Bm D
Karna aku slalu
G Em A
Di dekatmu saat engkau terjatuh
[**]
G A Bm
Aku ingin kau merasa
D A Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G A Bm
Aku ingin kau pahami
Em G F#
Cintamu bukanlah dia
Back to Reff 1
Int : E
Reff 2 :
B-D#m G#m
Dengar laraku
B D#m E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m F#
Karna separuh aku
B-D#m G#m
Menyentuh laramu
B D#m E
Semua lukamu tlah menjadi lirihku
C#m F#
Karna separuh aku
E
Dirimu
Out : E
Bm
Dan terjadi lagi
G Em A
Kisah lama yang terulang kembali
Bm D
Kau terluka lagi
Em G A
Dari cinta rumit yang kau jalani
[*]
G A Bm
Aku ingin kau merasa
D A Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G A Bm
Aku ingin kau sadari
Em G F#
Cintamu bukanlah dia
Reff 1 :
B-D#m G#m
Dengar laraku
B D#m E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m F#
Karna separuh aku
Dirimu
Int : Bm D G-Em A
Bm
Ku ada disini
Em G A
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Bm D
Karna aku slalu
G Em A
Di dekatmu saat engkau terjatuh
[**]
G A Bm
Aku ingin kau merasa
D A Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G A Bm
Aku ingin kau pahami
Em G F#
Cintamu bukanlah dia
Back to Reff 1
Int : E
Reff 2 :
B-D#m G#m
Dengar laraku
B D#m E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m F#
Karna separuh aku
B-D#m G#m
Menyentuh laramu
B D#m E
Semua lukamu tlah menjadi lirihku
C#m F#
Karna separuh aku
E
Dirimu
Out : E
Langganan:
Postingan (Atom)